Hai semuanya, apa kabar? Sudah tahun baru ya! Apa sih makna tahun baru menurut kalian? Kalau menurutku pribadi,
tahun baru hanyalah pergantian angka terakhir dari deret empat angka. Seperti yang kita tahu, dua belas bulan lalu, angka enamlah yang menjadi angka pamungkas demi menyempurnakan pelafalan tahun masehi, 2016. Dan sekarang, posisi angka pamungkas itu tergantikan oleh angka 7. Seperti itu kurang lebihnya.
Bukannya apatis, aku hanya menyampaikan apa yang aku rasakan. Benar-benar aku alami. Tidak ada perubahan yang signifikan. Tidak kerja tidak bisa jajan. Haha. Hari-hari masih sama. Bangun tidur yang selalu saja terlambat. Rasa malas yang kian berkarat. Padahal, banyak sekali ide-ide berkeliaran di benakku. Dan aku mengabaikan hal itu begitu saja. Iya… sayang sekali rasa malas ini menguasai "kewarasanku". Hei! Jangan berasumsi yang tidak-tidak.
"Kewarasan", begini aku mendefinisikannya; Aku wanita muda normal yang kalah bertarung dengan rasa malas. Dan aku sepenuhnya sadar bahwa diriku hanya akan menjadi sesosok yang tak berguna jika menghabiskan seluruh waktu yang ada demi mengikuti naluri malas yang sebenarnya amat manusiawi. Tetapi, entah kenapa pula, aku pasrah saja, lalu membiarkan diriku terlena seperti terkena ilmu guna-guna.
Iya, jadi aku lebih suka memelototi HP dan terus begitu. Dimulai dari buka YouTube, lalu beralih ke IG, dilanjut ke FB, kemudian sesekali menengok Twitter. Sumpah demi apa aku demen melakukannya. Padahal garing banget. Sama sekali tidak akan membuat pikiranku berkembang. Aku melupakan tumpukan buku-buku yang sengaja aku usung dari Indonesia, ke negara kecil bekas jajahan Portugis ini. Oh demi Tuhan. Aku harus mengumpulkan tenagaku demi melawan rasa malas. Dan akan kumulai dari sekarang. Lupakan perihal tahun baru, rasa malas, dan godaan mengintip YouTube beserta tetek bengek lainnya.
Kalian pernah tidak, mengintip akun-akun seleb Instagram, seleb YouTube, atau seleb-seleb lainnya. Dan terbengong-bengong sambil garuk pantat yang aslinya sama sekali tidak gatal itu. Lalu tiba-tiba perasaan iri mendera. Akhirnya timbul pertanyaan, "Aih enak banget ya jadi mereka! Punya banyak duit. Makan di tempat yang mewah. Bisa treveling ke luar negeri. Belanja-belanja. Kok hidupku hanya begini-begini saja?"
(Jujur sih pertanyaan-pertanyaan itu asalnya dari pengalaman pribadi heheh)
STOP! JANGAN LAKUKAN HAL ITU LAGI JIKA KITA INGIN HIDUP BAHAGIA.
1. JANGAN MEMBANDINGKAN HIDUPMU DENGAN KEHIDUPAN ORANG LAIN.
Kalimat di atas, mungkin sudah amat sangat sering kita dengar. Jadi, kita sudah tahu teorinya. Tidak perlu membandingkan-bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Tak usah menimbang-nimbang, berhenti melirik rumput tetangga yang sama-sama hijaunya. Kita tidak pernah tahu, bagaimana mereka memperoleh kesuksesan itu. Kita luput menyorot proses jatuh bangun itu yang harusnya dijadikan contoh demi upaya agar kita bisa sukses seperti mereka. Tidak ada usaha yang sia-sia. Tak ada proses instan. Tak satupun biji yang setelah ditanam, langsung tumbuh kemudian berbuah lebat dalam sekejap, bukan?
Hal yang paling membuat hidup ini terasa menyebalkan, karena kita tidak menganggap istimewa sesuatu yang saat ini sudah dimiliki.
Sebagai contoh ya, sering mengeluh dengan pekerjaan yang tengah digeluti, merasa tidak betah karena manejernya galak, salah memilih pekerjaan, tidak cocok dengan tim di tempat kerja(curhatan seorang teman waktu lalu). Berbeda sekali dengan kehidupan temanku si A, yang punya pekerjaan bagus, tempatnya nyaman, gaji gede. Bla... Bla... Bla...
Ya kali, bagaimanapun kondisi tempat kerja saat ini, atau usaha apapun yang tengah digeluti, masih mending. Harus bersyukur masih bisa menghasilkan uang. Bagaimana dengan nasib mereka yang lontang-lantung tanpa pekerjaan. Setiap hari ke luar rumah membawa surat lamaran dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Dan sementara itu, keluarga menunggu dan berharap kita pulang membawa uang atau paling tidak, kabar baik.
2. JANGAN MEREMEHKAN DIRI SENDIRI.
Hal ini juga sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Kita sering mengabaikan kemampuan atau bakat-bakat, yang tidak menutup kemungkinan, jika terus diasah, kelak dapat menghasilkan sesuatu yang menakjubkan.
Lakukan apa yang disukai. Asal bukan hal buruk saja sih. Asah kemampuan itu dan kerjakan dengan senang. Jangan sekali-kali meremehkan diri sendiri. Jika kita tidak bisa menghargai diri sendiri, lantas bagaimana mungkin orang lain menghargai kita?
Kita adalah makluk yang istimewa. Hanya saja kita tidak mempedulikan hal itu. Dan malas menggali potensi apa yang ada pada diri sendiri. Entah karena rasa takut, malas, atau minder. Kalau pun semangat untuk belajar mengasah kemampuan sudah berapi-api, bisa saja tiba-tiba memudar dan mundur teratur hanya gara-gara keterbatasan peralatan.
Sebagai contoh: Ingin menjadi seorang penulis tetapi hanya sebatas angan hanya karena belum punya laptop. Ya ampun jangan lebai lah. Kan masih bisa menuangkan ide lewat buku tulis, atau mengetik ide-ide menggunakan aplikasi di HP, atau apalah. Yang jelas, jika keinginan itu kuat, maka kita akan menemukan jalan menuju ke sana.
3. JANGAN BERHENTI DI TENGAH JALAN.
Yo... Jangan berhenti di tengah jalan, itu bahaya. Mending berhenti di pinggir jalan. Hehehe
Jika kita sudah memutuskan untuk memulai melakukan sesuatu, jangan berhenti begitu saja hanya karena apa yang kita upayakan belum membuahkan hasil.
Kunci lain dari kesuksesan adalah, melakukan upaya secara berkesinambungan dan pantang menyerah kendati sering menemukan kebuntuan. Kita bisa menjadi manusia produktif yang lebih baik jika mau belajar dari kesalahan. Terus berupaya mengadakan perbaikan. Rumus sukses menurutku adalah; upaya dikalikan dengan frekuensi percobaan.
Apa jadinya jika para penemu-penemu pada zaman dulu, berhenti di tengah jalan ketika upaya percobaan yang dilakukan gagal. Mungkin tidak ada lampu pijar, tak ada listrik, tidak ada alat-alat canggih lainnya jika mereka, menyerah dan tidak pernah menyelesaikan apa yang telah dimulai.
Demikian nyinyir hari ini. Sebenarnya, tulisan ini, aku tujukan pada diri sendiri yang memang sedang butuh motifasi untuk bangkit dari kubur. Eh! Bangkit dan berjuang melawan rasa malas. Jika kalian juga ingin bahagia, boleh dicoba. Kalau tidak efektif, mungkin dosisnya perlu ditambah. 😂😂😂