Saya pikir, hidup itu tidak jauh beda dengan proses memasak. Sama halnya dengan bumbu masakan yang terdiri dari bermacam rempah-rempah supaya olahan menjadi lezat, hidup juga terdiri dari berbagai kejadian. Semisal, sakit akibat pembengkakan gusi, senang karena baru saja memenangkan lotre, terharu oleh pujian nenek yang baru saja dibantu menyeberang lalu lintas, seperti itu. Dan keaneka ragaman tersebut yang membuat hidup tidak monoton.
Kadang-kadang ketika lelah, saya suka menyumpah-nyumpah dalam hati. Oh ya ampun, betapa tengiknya hidup ini. Berbuat baik pun tidak berarti kita terhindar dari konflik.
Saya pikir, ada yang lebih penting dari pada mengumpat, menyesali kesialan. Yaitu bagaimana mengubah kesialan tersebut menjadi hal yang patut disyukuri kelak. Kalian boleh tertawa sinis. Tapi ingat kembali, siapa yang bisa mengubah nasib selain diri sendiri?
Kesedihan itu perlu dinikmati. Kesalahan pun butuh diresapi supaya kelak, saya tahu bagaimana berhati-hati dalam mengambil tindakan sehingga tidak lagi berkubang dalam hal serupa. Kamu juga pasti paham ini.
Bukan lantaran memiliki banyak uang, lalu begitu saja rela meringankan beban orang-orang di sekitar saya, lebih dari itu saya pikir hubungan baik dan kebahagian mereka lebih berharga dari pada uang. Saya juga paham, perihal membahagiakan orang lain bukanlah tugas saya, tetapi bukankah hidup akan lebih berguna jika bisa menghadirkan semangat hidup mereka.
0 komentar:
Posting Komentar