Rabu, 23 Oktober 2013

Catatan ke-3

Diposting oleh Rumah Kopi di 20.46

Wahh...! Hari ini rajin sekali menulis dan membaca. Ini sesuatu hal yang baik tapi ini bukan diriku.Tak seperti biasanya aku seperti ini! Emmm....! Apa yang terjadi denganku, ya? Semua baik-baik saja, tapi aku merasa aneh! Ini perumpamaan saja. Aku seperti ikan asin yang gagal. Bagaimana tidak? Kucing yang harusnya langsung mencabik-cabik kemudian menelan ikan asin yang ada di depannya, tapi kali ini kucing tersebut hanya numpang lewat setelah berhenti dan melihat.

Wooee...! Tapi aku bukan ikan asin, aku lebih mirip putri duyung. Kenapa? Karena dia tak punya jati diri. Bagaimana menggolongkon spesiesnya? Manusia bukan, ikan juga bukan! Bisa bernapas di dalam air, pun begitu pula di daratan.

Ah..sial! Kenapa aku mengutuki diriku sendiri dan menyamakannya dengan makluk dari dalam air. Entahlah, yang jelas hari ini aku sungguh merasa tak berkarakter dan tak punya jati diri. Emmm.. Barangkali aku bunglon yang bermetamorfosis menjadi manusia? Ih..serem banget! Ini lebih parah jika menyamakan diriku dengan makluk melata itu yang mempunyai kulit tak rata. Huaaa...! Membayangkannya saja membuat tengkukku merinding.

Ayolaah... Ada apa denganku? Aneh..ini sangat aneh! Biasanya aku tak pernah serisao ini, aku....
Apa aku harus membandingkan diriku dengan hal yang aneh hanya karena merasa tak berkarakter! Sudahlah, sudahi menenggelamkan dirimu di samudra nan maha luas, sadari bahwa sejatinya kamu belum mampu berenang di lautan bebas. Ya... ya... ya...!! Tujuanmu nanti bermuara di sana! Di samudra biru itu. Tapi sebelum kau tenggelam di dasarnya, sebaiknya belajar berenag di hilir sungai yang mempunyai arus yang dangkal, agar tubuhmu tak terseret dan hilang. Semangatmu sudah bagus, hanya saja kamu merasa dan takut terlihat bodoh di depan semua orang.

Paling pintar di antara orang bodoh ~>sama juga bohong kawan....
Bodoh di antara orang pintar~>ya, jika ingin sejajar maka kamu harus terus berlatih dan belajar

Apa gunanya sih, mengutuki diri sendiri. Mereka dulu juga tak sekeren saat ini. Mereka juga mengawalinya sama denganmu. Yang membedakan adalah, mereka konsisten dengan apa yang di gelutinya. Tidak seperti dirimu, yang masih terus senang bermain-main. Itulah sederet umpatan yang aku tujukan untuk diriku.

Heiii...! Masa depanmu ada pada dirimu sendiri, apa yang kamu perbuat saat ini sangat menentukan ke depannya nanti. Ingat ya, suksesmu nanti sangat tergantung dari apa yang kamu persipkan sejak dini. So mau menjadi manusia yang berhasil atau menjadi manusia yang gagal, tergantung pada dirimu, paham?

Hemm.... Apakah aku tergolong sebagai ABG labil? Aku selalu tergesa-gesa, seperti dikejar waktu. Padahal aku yang selalu meremehkan waktu dengan dengan menunda semua yang bisa aku lakukan saat itu juga.n.n.

Ku pandangi diriku di cermin, terus mengamati setiap bagian pada wajahku. Mata yang sedikit sayu dengan lingkaran hitam di sekitarnya, serta kantong yang menggelambir di bawah mata itu, mendeskripsikan aku tak pernah bisa istirahat dan tidur dengan puas. Hemm selalu saja berantakan dan mengkhawatirkan hal yang belum terjadi.

Jam sudah menunjukkan pukul 01.30 dini hari, saat itu mataku juga belum ingin terpejam. Yang pasti besok siap-siap minum obat penghilang rasa sakit kepala. Karena kebiasaan bergadangku memaksa aku menjadi pengkonsumsi aspirin setiap sakit kepala ini menyerangku.

Taipe 23,10,13

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting