Kamis, 29 Agustus 2013

Hapus Air Mataku Dengan Jari-Jari Mu

Diposting oleh Rumah Kopi di 06.34

         
             ”Subuhan dulu chayank” pagi ku selalu di kejutkan suara nada dering dari ponsel ku,tanda pesan masuk darimu yang membangunkan aku untuk melaksanakn kewajiban bersujud pada Tuhan.
Hari ini hari ke empat aku tak mendengar suara mu semenjak pertengkaran minggu itu. Engkau tau itu rasanya seperti di gigit ribuan semut kecil tepat di bagian yang paling sakit yang ada dalam tubuhku.
Setiap pagi ketika aku membuka mata,aku mencari-cari handphone, dan ketika tak ku dapati pesan mu yang tertulis di layar monitor hp ku,saat itu aku lemas. Tulang-tulangku seperti tercabut dari balutan daging pada sekujur tubuhku.
Jika kamu anggap ini berlebihan,ya seperti itulah gambaran cintaku padamu sangat berlebihan.
           
             ”Benarkah aku sudah kehilangan mu mas?” (gumamku dalam hati)
Jika kesalahan ku kali ini tak lagi bisa membuatmu berniat melanjutkan menemani setiap malam-malamku, menyemangati hari-hari ku, mengingatkan ku tentang ini itu, lalu salahkah jika aku bertanya sebenci itukah kamu padaku?
Tidakkah kamu ingat kembali salah satu senyummu dulu berasal dari Dede mu ini mas...?
Mungkin aku terlalu fokus padamu, sehingga setiap kali mengingat masa bahagia bersama tak terasa air mataku kembali membasahi pipi.
Subuh ini selesei mengerjakan petintah Tuhan yang selalu kamu ajarkan, aku bersiap menerobos rintik rintik hujan yang mengguyur setiap jalan menuju rumah sakit untuk mengambil obat-obatan.
             
            ”Dede tak cantik lagi mas..”( kataku dalam hati ketika nenatap wajah ku sendiri di cermin )
Senyumku tak lagi mengembang, mataku sayuku berubah menjadi mata kodok yang segede batok.
Dede masih dan terus berdo’a agar Tuhan membawamu kembali, di kamarku bercanda  tersenyum dan kadang tersipu malu ketika kamu memujiku.
Di sana di tempat kita menghabiskan waktu bersama, di setiap malam yang sering di hiasi ribut kecil dariku yang berebut perhatian dengan layar laptopmu.
Tempatmu berekspresi lewat foto dan editan hasil karyamu. Aku cemburu karena mas lebih banyak mengarahkan pandangan ke dia lcd dari pada ke wajah ku yang berseri karena setiap malam selalu mas temani.

              ”Mas berangkat kerja ya chayank...Dede jangan nakal,jangan lupa shalat,Assalamualaikum”
Pesan itu kiriman kedua ketika pagi tiba, dan itu selalu kamu lakukan setiap hari sebelum kerja.
Jika tak kamu lakukan,siap-siap saja pulang kerja terima omelan.
Itulah aku dan kamu.
kamu yang baik,pema’af,dewasa,selalu perhatian dan aku yang bawel manja dan rajin mengulangi kesalahan.
Yapp!! Kali ini aku tak ingat lagi kesalahan ku yang ke berapa kali,sehingga kamu lelah dan berlalu pergi meninggalkanku tanpa ma’af yang terucap!!
Kamu pergi bukan karena tak sayang lagi,tapi karena lelah menghadapi sikap ku yang rajin marah marah padamu setiap hari.

            Ma’afin Dede mas...!! Dede yang salah ( ucapku lirih di sela-sela tangis hati yang perih )
Ku coba redakan relung hati,bayangmu yang berlalu pergi terlukis di dalam kenangan bebas bermain di hatiku.
Cerita masa lalu, cerita kau dan aku kini tinggal kenangan kau ada di dalam hati ku
Harus nyatakan ku biarkan engkau pergi, membuatku terpuruk dan rasanya aku sudah tak ingin mengkonsumsi obat-obatan lagi. Obat penahan nyeri sakit kepala yang sering aku alami, serta obat penguat jantung lemah yang aku derita selama ini.
Tuhan beritahu aku, derita yang menjerat ini kapankah akan berakhir hanya dia yang mampu taklukkan hatiku!!
Tuhan bawa dia kembali pada ku ya..
Langit yang mendung seperti mewakili hatiku yang sedang berkabung, hujan yang turun adalah gambaran air mata ku yang sedih menangisi kepergian mu karena sikap buruk ku.

***

Ku tulis sepenggal harapan terakhirku untuk mu mas..

tak kan pernah aku menyerah,walau harus terpisah ruang,terlukis dalam mimpi , tertulis dalam hayal tetap aku tunjuk setia
biar hujan yang turun membasahi jiwa ini,ku tetap setia menanti dirimu

biar waktu terus berlalu hati tak kan pernah berhenti mendengarkan lagu mu membaca puisi mu selamanya aku rindu

karena cinta ku sanggup mematahkan sepi ku sanggup menunggu hadirmu walaupun harus menunggu seumur hidup

Maaf..Maaf...dan hanya penyesalan dan maaf yang kini menyelimuti setiap detik waktu ku!!

Selesei,
By Dede Keyzia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting