Senin, 13 April 2015

Write Something

Diposting oleh Rumah Kopi di 20.36




Tak ada yang menarik untuk dibahas malam ini. Segalanya masih sama seperti beberapa waktu lalu. Seperti sebuah kesepakatan yang diputuskan berdasarkan satu pemahaman tanpa melihat bagaimana keadaan sekitarnya. Kesepakatan yang terjadi bukan atas dua buah pikiran itu beda tipis dengan pemaksaan.

Ah! Bukankah manusia memang budak-budak alam yang terkadang nampak seperti binatang nan dungu, yang kala dilecut bagian tubuhnya lantas bergerak menuruti tuannya. Meski melenguh. Meski merintih. Meski terseok-seok ia akan terus berjalan dan bertahan entah sampai kapan? 

Di luar dingin. Gerimis tipis yang biasa aku rindukan itu tidak lagi menarik saat ini. Aku hanya ingin menulis. Menulis apa saja karena bagiku menulis tetap menjadi hal yang menyenangkan. Ini duniaku dimana aku bisa bersembunyi dari penguasa ragaku, serta pengendali setiap langkah yang harus aku jalani. Ini duniaku dimana aku bebas bergerak tanpa batasan, tanpa aturan, tanpa tekanan, paksaan, yang menjadikanku layaknya maklhuk abu-abu.

Aku suka menulis. Menulis apa saja. Meskipun aku tak mahir, tetap saja aku menulis. Dimana aku bisa bercerita tentang rahasia, tentang sayatan luka-luka yang kututupi dengan rapi sehingga yang nampak hanya keindahan. Barangkali hanya ini yang aku bisa. Berpura-pura layaknya peri di dunia fantasi. Terlihat memesona tetapi itu hanya fana.

Malam ini aku hanya ingin menulis. Dan tidak bermaksud menyalahkan keadaan yang berkali-kali melubangi bagian kecil dalam diriku yang kusebut hati. 

Apa kalian pikir aku suka dengan keadaan seperti ini? Dimana kata-kata liar mengalun seperti auman siluman mengerikan itu, begitu saja lepas dari bibirku. Dimana terkadang aku tidak bisa mengendalikan diriku yang sering menghasut mengutarakan sesuatu yang sebenarnya aku paham jika kuungkap maka hanya ledakan yang kudapatkan.

Aku tak suka terpilih menjadi seseorang yang terus dan terus menyerang. Ketahuilah, saat seperti itu bagian hatiku yang masih waras, menjerit-jerit ikut melebur dengan kesakitanmu. 

Barangkali kaubenar, jika aku tetap liar seperti ini semua akan meninggalkanku dalam bilik kamar yang selalu berantakan. Ya, kamarku tak pernah rapi karena aku selalu gugup saat mencari sesuatu. Aku selalu berantakan. Barangkali kaubenar. Dan barangkali kau benar-benar tidak tahu bahwa aku pun tak suka dengan sisi lain diriku yang sering gusar.

Aku memahami bahwa bagian tersulit adalah mempertahankan apa yang masih aku miliki. Denganmu aku tidak pernah takut. Aku sudah hafal di luar kepala kutipan ini: Cinta adalah saat dimana emosi telah menjungkir balikkan keadaan, jatuh bangun, tertawa, menangis, memimpikan masa depan, dan atas semua itu aku tetap tenang ketika tanganmu menggenggam erat dan kauberdiri di sampingku.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting