Minggu, 02 Agustus 2015

Awas Jebakan!

Diposting oleh Rumah Kopi di 23.10
Dua hal yang datang dalam waktu bersamaan, barangkali salah satu di antaranya merupakan jebakan. Hati-hati. 

Pernah tidak, ketika ingin membeli baju tetapi saat itu malah ada sale sepatu yang selama ini kamu idam-idamkan? Sementara, uang yang kamu punya hanya cukup untuk membeli satu di antara ke duanya. Pasti pernah dong!

Saya rasa, kita sering di hadapkan pada hal seperti itu. Bingung menentukan pilihan. Hal ini tidak hanya berlaku pada benda saja. Melainkan pada penawaran jasa, kesempatan, atau bahkan tentang kehadiran beberapa sosok manusia yang mencoba merebut tempat di hati kita. *eciiieeee sok laku ini* 

Eh, yang lebih bikin pusing pale bala-bala; Apa lagi kalau ke dua pilihan mempunyai potensi keunggulan yang tidak kalah antara satu dengan yang lainnya. *nah lhoh ... puyeng deh tu pasti*

Sebagai contoh saja ya. Rabu pekan lalu, tiba-tiba si bos menelpon dan menyuruh mengantarkan kunci rumah, karena ibu-ibu yang bekerja di tempatnya lupa membawa benda itu. Singkat cerita, saya harus segera sampai di rumah si bos.

Ada dua akses untuk pergi ke rumah yang terletak tidak jauh dari Bandara Zhong Shan itu, bus dan taxi. Jika dari tempat tinggal saya yang berada di jln. Yenping, perjalanan memakan waktu 30 menit, naik bus. Sementara jika saya memilih naik taxi butuh waktu 20 menit. Dan karena niatnya sekalian cuci mata (maklum pas tanggal tua matanya rada butek eh eh eh) bisa ditebak, kan .... Yap! Saya putuskan naik bus.

    
    Halte bus nomer 12 (tiang ke dua)


    Halte bus nomer 307

Jika dilihat dari  quality time, bus nomer 307 lebih cepat mebawa saya sampai di Zhongshan tapi saya harus berjalan sejauh kurang lebih 200 meter. Nah, secara kalau saya mau yang lebih praktis kiranya bus nomer 12 lebih nyaman, sebab turun tepat di depan rumah si bos.

Waktu itu tujuan utama saya naik 307. Ke dua halte terpisah satu ruas jalan (perempatan). Nah ketika sampai di halte 307, dari sisi kiri saya melihat nomer 12 datang. Lalu saya buru-buru meninggalkan halte 307 mengambil langkah seribu supaya bisa nyamperin bus nomer 12. Eh ternyata, sesampainya saya di halte nomer 12, bus itu merangkak perlahan. Mengambil jalur tengah. Otomatis saya tertinggal. 

Nah, sementara pada saat yang bersamaan bus nomer 307 melintas di depan mata. Kembali saya mengambil langkah seribu. Menyeberang jalan berusaha mengejar bus. Dan sungguh sial bus tersebut tidak berhenti di halte, sebab tidak ada calon penumpang di sana. Sepasang kaki saya masih berada di tengah jalan ketika bus tersebut bablas.

Dalam hati saya menyumpah-nyumpah. Menyesal karena tidak sabar dan tidak teguh dalam berpendirian malah mengakibatkan kehilangan ke dua kesempatan.

Kejadian itu mendatangkan hikmah, bahwa saya tidak boleh tergiur akan hal lain ketika sudah menetapkan satu tujuan. Satu pilihan. 

Semua pilihan ada resikonya. Tetapi bingung memilih di antara ke dua tawaran malahan menyedihkan, ketika harus kehilangan ke dua kesempatan. 

Contoh lainnya: Barangkali ini yang biasa dialami pecinta sejati. *di sini adanya pecinta sekonyong koder hihi*

Ketika kamu sudah mantab dengan calon pendamping hidupmu, pasti akan ada satu atau dua orang atau malah lebih, mencoba mendekati. Ujian kesetiaan itu hadir entah dengan cara apa? AWAS ITU JEBAKAN

Iming-iming dari Tuhan itu biasanya dibalut dengan hal-hal yang aduh mengesankan. Misal: lebih mapan, lebih siap berumah tangga, lebih rajin beribadah. But, say no about it! Berpikirlah tentang, bagaimana usahamu ketika melewati masa sulit (menyesuaikan diri, mencoba mengalah saat hatinya masih sedikit membeku, pertengkaran-pertengkaran, kasih sayang dan perhatian serta usaha yang lainnya) adalah sangat penting kembali diingat. Dari sanalah cinta itu dimulai. Bukan ketika tiba-tiba ada yang menawarkan cincin terus diiyain. *pppffttt* 

Menuruti hawa nafsu tidak akan pernah ada habisnya. Seperti laron yang selalu menuju ke tempat yang terang, layaknya beruang kutub yang lebih banyak melakukan hibernasi, seperti harfiahnya kupu-kupu yang mencari madu, begitulah yang namanya kesenangan susah dihentikan. Bergerak mengikuti naluri. Namun, jika hati sudah yakin dengan pilihan, semua tawaran kesenangan akan diabaikan. Saat sudah iklas menerimanya, mencintainya, percayalah tidak ada ruang yang tersisa lagi di hati. Jadi orang selingkuh itu, mungkin saja dia tidak sepenuhnya mencintai pasangannya. Hati-hati jebakan.

Demikianlah nyinyir saya untuk hari ini. Sampai ketemu lagi besok...

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting