Senin, 03 Agustus 2015

Long Distance Ralationship

Diposting oleh Rumah Kopi di 20.12
Kenapa harus LDR? 

Cinta bukan tentang bagaimana menyiapkan kencan, ciuman, pegangan tangan. Lebih dari itu, cinta adalah ketika tidak ada orang lain yang bisa membuat kita bahagia. Cinta adalah ketika suasana hati yang buruk itu perlahan kembali bersemangat, tersenyum, tertawa, dan hanya ada satu orang yang bisa melakukannya. Iya, dialah orang yang benar-benar kita cintai. 

Bicara tentang LDR tentu saja pembahasannya seputar kesetiaan, komitmen, rindu kehadiran seseorang yang membawa separo hati kita, serta sederet kegelisahan lainnya. 

Tetapi, pernahkah kita kembali meraba apa sih tujuan menjalin hubungan? Apa ya sekadar sayang-sayangan! Saling grepe-grepean? Tentu saja bukan itu. 

Perasaan yang sudah digenapi ini, akan memberi kekuatan melewati berbagai hal yang akan kita temui di perjalanan. Banyak orang yang bertanya, "Bagaimana bisa kalian menjalani hubungan semacam ini?" 

Hanya orang hebat yang bisa bertahan dalam jarak. Kenapa mesti khawatir kesepian? Bukankah jarak paling dekat adalah kematian. Sementara dia selalu hadir lewat interaksi setiap hari. 

Aku pikir, kebahagiaan itu datang ketika aku bisa menghadirkan semangat dan harapan pada orang lain, yang belum pernah kulakukan sebelumnya. Pengorbanan adalah makna lain dari cinta. Merelakan dia memilih jalan hidup yang diinginkannya, adalah lebih baik dari pada menahannya tetap di sisiku dengan kemurungan, kelelahan yang tak pernah terbayar lunas dengan tidur nyenyak sekalipun. 

Harga mahal yang mesti dibayar untuk suatu pencapaian adalah harus berpisah sementara demi mewujudkan mimpi bersama. Kehadiran itu mungkin bisa digantikan oleh orang baru, tetapi hati yang sudah tergenapi oleh dia, pasti menolak sesiapa yang mencoba mendekati.

Terima kasih atas segala perjuanganmu untuk menjadi yang terbaik. Seperti janji kita waktu itu, kita akan menikah dan mencapai segala sesuatu yang telah dirancang selama ini. Namun sebelum itu, sebagai anak-anak yang memiliki tanggung jawab membebaskan beban orangtua masing-masing, maka tak perlu ada kekhawatiran lagi tentang janji hidup bersama suatu hari nanti. Setelah tanggung jawab kita rampung, maka purnalah langkah kita kalis bersama harapan dan kehidupan baru. Kita akan pulang memanggul kemenangan. 






2 komentar:

Demas Ryan on 6 Agustus 2015 pukul 13.28 mengatakan...

Moga-moga tercapai ya cita-cita nikahnya :D bersusah-susah dulu, bersenang-senang kemudian!

Kindly visit my page as well ☺
GRACE FILLED TRAVEL JUNKIE

Thanks!

Rumah Kopi on 6 Agustus 2015 pukul 21.52 mengatakan...

Aamiin, terima kasih Denmas.

Yoi, i'll visit back ^_^

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting