Minggu, 18 Oktober 2015

AKU SEMPAT PUPUS

Diposting oleh Rumah Kopi di 19.11

   Foto: by me


Aku pikir, definisi sayang itu sama halnya merelakan diri dengan menjadi orang bodoh. Menunggu-nunggu saat di mana kamu pulang kerja, misalnya. Atau menghitung detik ketika kamu bangun tidur. Saat itu, aku sudah mempunyai segudang cerita yang hendak kusampaikan padamu. Hanya padamu. Tetapi ternyata, itu adalah pekerjaan paling menjijikkan, katamu begitu. Tapi aku tidak merasa begitu. Apa kamu tahu, karena begitu berharganya waktu yang aku lalui bersamamu, sehingga apa pun itu, sekecil apa pun itu, terasa istimewa. Tidak denganmu. 

Kamu lain denganku. Kamu memilih memanjakan dirimu tenggelam dengan dunia maya, sesat setelah membuka mata, melihat-lihat entah apa? Barangkali itu lebih penting dari pada seseorang yang katamu adalah 'istri' yang sedari tadi menahan diri membiarkanmu tidur dengan damai, yang baru akan kamu sapa setelah beberapa saat kamu bangun tidur. Dan kamu akan bilang "Mase eek!" Menyebalkan.

Barangkali itu bedebah bagimu, harus melakukan sesuatu yang bertolak belakang dengan inginmu. Mengabari setiap saat, mendengar suaraku di ujung telpon, berisik. Aku bahkan tidak sadar jika kamu keberatan atas permintaan-permintaanku. 

Hatiku kering. Aku tidak lagi menjadi bodoh karena mencintai. Aku pikir, seiring berjalannya waktu, kamu akan berubah. Menjadi pohon beringin. Akarmu kuat. Daunmu lebat. Dan aku seperti kepompong kecil menggelantung di ranting. Senang sekali. Kamu membuatku teduh. Tapi itu semua hanya khayalan. Aku sadar, ini bukan negeri dongeng. Di mana, daun-daun tidak selamanya gugur ketika sudah kering. Ternyata, daun yang masih hijau pun bisa gugur tertiup angin. Begitu pula komitmen, tidak selamanya berakhir pada jenjang pernikahan. 

Aku menaruhmu di atas sederet kepentinganku. Kamu meletakkanku berada pada tumpukan barang-barang yang tidak penting-penting amat. Bahkan, aku kalah dengan klub bola kesukaanmu itu di mana, kamu akan marah-marah saat aku mengacaukan acara nonton bola spurs. Sepur apaan? Sepur tumbuk? :(

Cinta membuat orang menjadi bodoh. Tidak selamanya. Tapi kenyataan seperti itu memang ada. Hei, aku bukan boneka yang ketika diputar bagian belakangnya, saat batrey penuh, aku berputar-putar, lucu menggemaskan. Aku manusia  yang jika kamu perlakukan sembarangan sesuai dengan keinginanmu, bisa berontak tak terima.

Tapi siapa bilang aku tidak terima? Bahkan, aku yang sebenarnya benci laki-laki kasar, laki-laki impulsif, laki-laki yang ingin dimanjakan, entah kenapa aku mendadak dungu karena mencintamu, aku masih berpihak padamu. Terus saja begitu. Sekali lagi, entah bagaimana aku bisa mencintai seseorang sepertimu? 

Aku memupuk harapan itu seorang diri. Berharap suatu hari hatimu luluh pada keuletanku yang terus ada setiap waktu. Aku yakin, waktu akab berpihak padaku. Kamu mungkin mencintaku penuh. Cintamu banyak padaku, sayangnya kamu menunjukkannya dengan sedikit. Dasar pelit. Hei! Aku bukan dukun yang bisa menebak-nebak isi hatimu. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting