Rabu, 06 Januari 2016

KAMU YANG TELAH MEMILIKI HATIKU

Diposting oleh Rumah Kopi di 15.30

Rasanya seperti disengat ribuan lebah, ketika aku tak lagi bisa menggapaimu. Padahal itu bukan apa-apa. Kamu hanya ingin menyendiri. Tetapi hal itu sudah membuatku panik. 

Ada yang lupa kusadari, bahwa kebahagianku bukan ada pada benda lain, barang mewah, atau apa pun, kecuali setiap aku menghembuskan napas, aku tahu ada seseorang yang begitu menyayangiku. 

Barangkali pengorbananmu tak terlihat olehku. Tetapi ini cinta, bukan persembahan atau apa, yang jelas tak perlu ada pengorbanan. Tak usah ada janji muluk-muluk. Tetapi hanya butuh saling mengasihi. Saling menjaga. 

Kebahagiaan itu bukan terletak pada pemberian-pemberian, kebahagian itu berupa kehadiran. Kehadiranmu setiap waktu. Canda tawa. Nasihat-nasihat. Apa pun. Dadaku panas. Kamu tahu? Aku megap-megap. Entah kenapa aku seperti ini. Padahal aku tahu kamu tidak akan pernah pergi dariku. Tapi sumpah dadaku panas ketika aku tak bisa menggapaimu. 

Aku ingin ditemani kamu, semalam. Saat aku tak berdaya, ketika jarum suntik kembali meninggalkan sedikit nyeri. Aku tidak mau bilang bahwa aku sakit. Aku tak mau memenuhi isi kepalamu lagi dengan hal-hal yang mungkin bisa mengusik ketenanganmu di sana. 

Oh iya, aku tidak melarangmu berbuat baik. Tetapi, tolonglah beritahu aku jika melakukan sesuatu supaya belakangan tidak menimbulkan salah paham. 

Aku pernah jatuh cinta. Tetapi hanya denganmu aku menemukan keberanian-keberanian yang sudah mati sejak aku dinyatakan mewarisi penyakit jantung dari kakek. Padahal, jantungku baik-baik saja. Tetapi entah kenapa orangtuaku begitu khawatir jika aku mati muda. Maka dari itu, mereka menjadikanku boneka. Boneka yang selalu takut mengambil keputusan dalam hidup.

Denganmu, aku berani mengambil resiko apa saja demi masa depanku, kamu, dan anak kita. 



0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting