Senin, 04 Januari 2016

AKU YANG CEMBURU DENGAN MASA LALU

Diposting oleh Rumah Kopi di 08.49

Foto: by IG @dagelan

Sebenarnya, aneh sekali jika ada orang yang masih saja suka cemburu dengan masa lalu. Apa lagi, kejadian itu terjadi beberapa tahun sebelum hadirnya cinta yang baru. 

Masa lalu tempatnya di belakang. Sementara, setiap langkah bergerak menuju ke depan. Aku paham ini dan kamu tahu itu. Jika tidak ingin melihat sesuatu yang barangkali menyakitkan, ya sudah tidak perlu menoleh. Sederhana saja sih. 

Barangkali, ada beberapa jenis manusia yang gemar mendulang perkara. Alih-alih mendamaikan hati sendiri, malahan kerap kali kurang kerjaan mencari tahu masa lalu pasangan. Padahal yang seperti itu benar-benar tidak ada manfaatnya. Malah sebaliknya. Sialnya, orang itu aku.

Kamu tak tergantikan atau Sudahlah pilihanku sudah bulat, kamu jangan khawatir. 

Aku sering menemukan status seperti ini, di wall facebook-mu. Kira-kira empat tahun silam. Ucapan semacam itu kerap mengganggu. Namun aku berusaha menyadari, bahwa apa yang terlontar di permukaan kala itu, sesuai dengan keadaan dan suasana hati. Tetapi bukankah hati merupakan bagian dari manusia yang paling mudah berubah-ubah. 

Boleh jadi saat itu kamu memang benar-benar menginginkan pasanganmu, tetapi jika cinta kalian hebat, apa pun yang menjadi penghalang, tentu saja bisa ditaklukkan. Buktinya, kamu menyerah. Buktinya kamu malas memperjuangkan perasaanmu sendiri. Bisa jadi, itu karena kamu belum benar-benar menemukan apa itu cinta sejati. 

Sebenarnya aku sendiri juga tidak paham, apa itu cinta sejati. Hanya saja, jika dua orang saling menginginkan satu sama lain, keduanya akan sama-sama berjuang menjalani masa sulit, saling menguatkan, jika yang satu ingin menyerah hendaknya yang satunya mempertahankan, dan akhirnya menikmati kebahagian bersama. 

Jika mencari pasangan yang sesuai dengan kriteria, aku pikir sampai planet Jupiter bisa dijadikan tempat asyik untuk selfie, hal itu pun tak akan pernah terjadi. Sebab, Allah tidak pernah mengajari umat-Nya untuk bermanja-manja. Dalam artian, bukan tidak mungkin Dia menghadirkan seseorang yang sifat maupun sikapnya, bertolak belakang dengan kita. Untuk apa? Tentu saja supaya manusia belajar menerima, menyesuaikan diri, atau bahasa paling gamblangnya, yang demikian itu bertujuan mengamplas hati. Tidaklah orang yang egois dibiarkan terus mengumbar keegoisannya? Tidaklah orang manja, dibiarkan terus menerus mengikuti hawa nafsunya? 

Ketika orang manja dan egois dipertemukan, dan keduanya sudah saling mencintai, dan demi menjaga hubungan yang sudah lama terjalin, lambat laun keduanya mampu menanggalkan keegoisan dan kemanjaannya tersebut. Keduanya melebur. Saling berusaha membahagiakan. Bukan lagi menuntut untuk dibahagiakan. 

Cemburu sih manusiawi. Asalkan masih logis. Dan tidak sampai menyebabkan pertengkaran. Masa lalu tidak bisa dihapus. Itu merupakan bagian dari perjalanan hidup. Masa lalu hanya akan sesekali dijamah ketika memang perlu melakukannya. Selebihnya, tinggalkan masa lalu dalam kotak kenangan. Dan bersiap menyambut masa indah yang akan datang. 



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Maka orang tua jaman dulu punya nasehat: kalau jatuh cinta, ga usah 100%
Nanti aja 100%nya, stlh nikah hehe

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting