Kamis, 30 Juli 2015

Masa Depan Anak Masa Ditunda?

Diposting oleh Rumah Kopi di 07.01



Beberapa tahun lalu ketika saya masih berada di Indonesia, hampir setiap hari didatengi tetangga yang seorang agen asuransi. Saya malas sekali meladeni Mbak Mamik (nama agen itu). Bukan tanpa sebab. Saya paham benar reputasi seorang agen asuransi yang pasti memiliki kelebihan. Yap! Benar sekali. Kebanyakan dari mereka memilliki kelebihan 'bicara'. Jika tidak begitu, mana bisa memprospek nasabah supaya tertarik dengan jasa asuransi yang ditawarkan.

"Yah ... Nikah aja belum masa ditawari asuransi pendidikan buat anak," ujar saya sambil garuk-garuk jidat.

Selain hal itu, saya pernah mendengar kabar burung bahwa ketika insured telah selesai mengangsur premi sesuai kontrak yang telah disepakati, uang yang diinvestasikan tersebut susah cair. Tidak tepat waktu. Dan lain sebagainya.

Mbak Mamik pantang menyerah rupanya. Entah apa yang membuatnya yakin bahwa saya akan luluh dan menandatangani polis asuransi yang ditawarkan. Saya memintanya menjelaskan tentang tetek-bengek mengenai keuntungan apa saja yang akan saya dapatkan dari investasi ini. Bagaimana jika saya tidak dapat melanjutkan membayar premi? Apakah uang saya benar-benar aman? Apakah ada jaminan uang saya pasti bisa dicairkan nanti?

Bukan satu atau dua orang yang dekat dengan saya, menilai bahwa saya ini orangnya ribet. *emot cedih*

Saya akui, saya memang orang yang perfeksionis. Apa yang saya lakukan harus benar-benar terencana, detail, dan hasilnya harus mendekati sempurna meskipun kenyataan, sampai saat ini apa yang saya lakukan hasilnya jauh dari kata sempurna. *kesempurnaan hanya milik-Nya* 

Seumuran saya, kebanyakan belum berpikir bagaimana nasib anak-anak kelak. *yaiya nikah aja belom* 

Saya berani taruhan bahwa penghasilan yang mereka dapatkan hanya ditabung di bank begitu saja dengan suku bunga standar. Padahal setiap tahun, biaya pendidikan kian melambung tinggi. Kita bisa saja mematok nominal sekian juta untuk biaya pendidikan anak, kelak. Tetapi, banyak kemungkinan perencanaan kita meleset sebab itu tadi, biaya pendidikan tidak sama setiap tahunnya.

Akhirnya, setelah menimbang dan menimang (bayi kaliya ditimang hihi) saya memutuskan untuk ikut asuransi. Selain tertarik dengan hal-hal yang ditawarkan dari AJB Bumi Putra, saya adalah orang yang selalu berpikir jauh ke depan. *Yakali, itu wajar. Siapa juga yang mau berpikir kebelakang kalau nggak pas ingin .... Ah sudahlah!*

Yang saya maksudkan tentang 'berpikir ke depan'; saya mulai mempersiapkan asuransi pendidikan buat anak-anak, sejak dini. Saat ini alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk bekerja. Tetapi dalam jangka 10 atau 15 tahun lagi, siapa yang akan tahu apa saya masih seproduktif ini? 

Untuk mensiasati segala kemungkinan yang akan terjadi nanti, saya memilih menyisihkan sebagian pendapatan saya untuk ikut asuransi. 



(Foto by Internet)



MITRA CERDAS                                        

Dari sekian banyak program asuransi pendidikan yang ditawarkan oleh AJB Bumi Putra, akhirnya saya memilih Mitra Cerdas. Mitra Cerdas bukan hanya untuk perencanaan pendidikan tapi juga bisa sebagai investasi pribadi.

Mitra cerdas dirancang khusus untuk mengembangkan dana yang saya alokasikan untuk pendidikan anak-anak, kelak. Berbeda dengan asuransi pendidikan pada umumnya yang hanya menawarkan proteksi dan tabungan, melalui program ini saya juga mendapatkan kesempatan memperoleh hasil investasi yang kompetitif dari pengembangan dana premi asuransi yang saya bayar.



Keuntungan Program Mitra Cerdas dari Bumiputera
  1. Jaminan memperoleh hasil investasi 4.5% per tahun dari akumulasi tabungan premi.
  2. Tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh Bumiputera melebihi hasil investasi yang dijamin.
  3. Santunan tutup usia (kepada ahli waris) sebesar 100% uang pertanggungan.
  4. Bebas premi bagi polis bila yang tertanggungnya (investor) tutup usia. Jadi ahli waris tidak terbebani pembayaran premi sementara dana anda yang diinvestasikan terus berkembang dan akan dikeluarkan untuk ahli waris pada saat jatuh yang telah ditentukan atau ditarik dananya seluruhnya. disamping uang pertanggungan yang telah dipilih pemegang polis.  

      (Iistrasi penghitungan pembayaran premi dan jumlah uang yang kita terima)

Bagaimana Jika Saya Tidak Mampu Melanjutkan Membayar Premi? 

Program Mitra Cerdas memberikan kelonggaran pembayaran premi selama 30 hari yang disebut masa leluasa (grace period). Apabila saya menghentikan pembayaran Premi setelah masa leluasa berakhir, perusahan asuransi memberikan opsi sebagai berikut :

· Saya dapat menarik hasil pengembangan dana yang ada. Nilai tunai sesuai tahun saya memutuskan untuk berhenti. Tertera pada sertifikat polis yang diberikan pada saya. 

· Jika hasil pengembangan dana tidak ditarik, dana yang ada tetap dikembangkan paling lama hingga akhir masa asuransi

· Tidak diberikan santunan meninggal.
· Program Mitra cerdas dapat dipulihkan kembali dengan batas maksimal 2 (dua ) tahun. 

Apakah dana yang tertera pada polis dapat dijadikan Agunan?

Bisa! Polis yang bisa dijadikan agunan telah melewati masa 3 tahun, atau masuk tahun ke-4 program Mitra Cerdas.

Yah .... Meskipun saat ini saya bekerja menjadi buruh migran, setidaknya kelak anak-anak jangan sampai seperti saya. Putuskan generasi menjadi buruh. 

Saya orang yang ribet. Tetapi dari sini setidaknya saya tidak bakal meribetkan anak-anak kelak.

Sekian nyinyir saya hari ini. Sampai jumpa lagi besok. 😊




0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting