Rabu, 01 Juli 2015

Akhirnya Aku Melepasmu

Diposting oleh Rumah Kopi di 11.23





"Aku pergi ke gunung," pamitnya.


"Hati-hati. Dan ingat, harus pulang dengan selamat," balasku dengan senyum penuh keiklasan melepasnya tanpa beban.


Aku pikir, manusia tidak bisa dikatakan mencintai dengan tulus jika hatinya masih dipenuhi dengan prasangka buruk. Seperti dengung nyamuk yang mencari darah segar di antara bau keringat, suaranya lebih mengganggu dari pada hisapan itu. Begitu pula, tuduhan yang tidak beralasan dan teriakan caci maki ketika emosi, sesungguhnya bisa mematikan ikatan hati. Maka melepas kepergianmu adalah wujud dari rasa cinta.

Bintang-bintang dalam suatu rasi sebenarnya tidak terletak berdekatan seperti yang kita lihat dari bumi. Satu bintang dengan bintang lainnya dalam suatu rasi dapat terpisah jutaan tahun cahaya dan sebenarnya tidak punya urusan antara satu dengan yang lainnya.

Sebagian bintang tidak dapat dilihat oleh sebagian orang di wilayah tertentu di bumi ini. Polaris yang letaknya dekat dengan kutub utara contohnya, tidak dapat dilihat oleh orang-orang di benua Australia. Crux atau bintang salib selatan adalah satu contoh bintang di belahan langit selatan yang tidak dapat dilihat dari Inggris di belahan bumi utara. Langit malam dengan rasi-rasi bintangnya yang kita lihat dari tempat kita di Indonesia tentunya berbeda dengan langit malam yang dilihat di Belanda.

Tiap bintang memiliki karakteristik masing-masing walau berada di kelompok rasi yang sama. Dapat berupa bintang tunggal, ganda, bahkan majemuk. Sama dengan manusia, bintang-bintang pun berevolusi. Bintang yang kita lihat tidak kita sadari tengah mengalami proses evolusi, misalnya pada tahap awal hidupnya.

Sebenarnya aku tidak sedang ingin membahas tentang rasi bintang. Hanya saja, sedikit gambaran bahwa setiap manusia sama dengan bintang-bintang tersebut, memiliki keunikan masing-masing. Kelebihan atau kekurangan pasangan, hanya bisa dipahami oleh orang terdekatnya. 

Hidup itu berproses. Kita tidak bisa memfonis seseorang dengan dalih apa pun hanya lantaran satu atau dua kesalahan. Misalnya, sekali orang itu tertangkap tangan sedang mengambil sesuatu milik orang lain, bukan berarti selamanya ia bisa disebut sebagai maling. 

Apa yang lebih menyebalkan dari pada dicurigai oleh pasangan? Dan siapa yang lebih mengerti keluh kesahnya jika bukan seseorang yang setiap hari mengenalnya secara dekat lewat komunikasi yang baik. Kepercayaan adalah harga mati dari sebuah hubungan. Kekhawatiran itu hanya ada pada orang yang pesimis akan kelebihan dalam dirinya. Bahwa ia layak dipertahankan. Bahwa ia layak dijaga dengan baik dengan begitu ia percaya bahwa tidak ada yang bisa merebut posisinya jika memang seseorang itu ditakdirkan untuknya. Sesederhana itu.

Polaris. Aku mengenalnya sebagai bintang harapan. Bintang yang memiliki kekuatan cahaya 6 kali lebih terang dari matahari. Sementara, Orion atau bintang barat. Bintang pemburu yang kemunculannya dimaknai sebagai penanda musim panen tiba. 

Selain keunikan masing-masing, setiap manusia juga memiliki jalan hidup yang tidak pernah sama. Cerita serupa pun belum tentu memiliki akhir yang sama. Ayolah! Tidak perlu mencampuri urusan hidup orang lain yang toh tidak merugikan siapa-siapa jika hal itu dijalani. 

*

Manusia sering kali mempersulit dirinya dengan hal-hal yang absurd. Seperti, memaksa pasangan mengingat hari jadian. Hari ulang tahun. Hari di mana gigi sedang tumbuh. Dan entah apa lagi? 


"Ulangtahun besok, belikan aku hadiah," pintaku suatu hari. 

Oh! Ayolah! Aku pikir, adalah hal konyol jika untuk memaknai hari jadian atau peristiwa ulang tahun, serta sederetan peristiwa lainnya, seseorang meminta ini itu. Bukankah keberadaannya setiap hari, dengan ketulusan dalam menyayangi, mensuport, memperhatikan, serta usaha mati-matian yang lainnya demi menjaga perasaan orang terdekatnya itu, merupakan hadiah yang tidak bisa ditukar dengan benda apa pun? 

Lain halanya jika ia berinisiatif memberikannya tanpa dipaksa. Diminta.

Barangkali kalian mentertawakan hal ini. Atau kamu pun mecibirnya dan malah berpikir aneh. Munafik. Tetapi, coba saja berpikir dewasa, bagaimana bisa memperingati hari jadian tanpa adanya kebersamaan yang menyenangkan setiap hari? Bagaimana bisa merayakan ulang tahun berdua, jika kita tidak pernah bersama sebelumnya? Masih bingung dengan penjelasan itu? Oh, ayolah sedikit berpikir kritis. 

Kebahagiaan yang dirasai setiap hari, itulah hadiah terindah yang lebih disyukuri. Atau kalian mau barter? Menerima hadiah di hari istimewa, tetapi hari-hari dipenuhi ribut tanpa henti? Oh, tidak! Tidak! 

Tidak mudah membuang kebiasaan buruk. Tetapi, demi kenyamanan dalam menjalani suatu hubungan, sedikit demi sedikit keegoisan itu luluh. Melebur. Karena cinta  seharusnya bukan menuntut mendapatkan perlakuan terbaik, melainkan memberikan perlakuan yang terbaik. Jika tidak seperti itu, berarti sebenarnya bukan sedang mencintai. Melainkan terobsesi.


Aku pikir, tidak perlu minum minyak hati ikan hiu supaya setaminaku bisa bertahan lebih lama beberapa jam dari biasa. Bawa Yiruma kemari. Suruh dia memainkan lagu 'Kiss The Rain' atau 'River Flows In You' kesukaanku. Mungkin setelah ketukan ke enam, perasaanku lebih tenang.

Tak ada yang perlu dikhawtirkan. Meskipun jantungku tidak sehebat jantung penyu hijau yang masih dan terus berdetak hingga empat jam setelah tubuhnya dicincang, setidaknya aku juga lebih baik dari momisa pudica atau biasa dikenal dengan sebutan putri malu. Aku tahu ini dan kau harus paham itu. 

Semesta lebih tahu apa yang paling tepat bagi anak-anak ibu. Kita dihadapkan pada satu titik masa sulit dari berbagai hal baik, di situlah letak penyeimbang, harmonisasi kehidupan supaya aku dan juga kau tidak lupa adanya Tuhan.

Kita tidak akan pulang dengan mamanggul kekalahan. Menertawakan nasib yang gagal diperjuangkan. Pada dasarnya kopi itu pahit, bukan? Tetapi semua menjadi berbeda ketika aku mencampurnya dengan susu segar yang yang baru dikeluarkan dari kulkas, ke dalam kopi mendidih dengan sedikit karamel yang mampu menghadirkan sensasi legit pada setiap tegukannya. 

Hidup ini hanyalah perkara bagaimana menyikapinya. Kita akan dihadapkan pada berbagai persoalan pelik menguras emosi, supaya hati menjadi lebih lembut. Terampil meluruskan benang kusut kemudian perlahan dirajut sehingga purnalah menjadi sesuatu yang lebih berguna.

Taipe, 1 Juli 2015

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting