Jumat, 31 Juli 2015

Ternyata Kalian Tertipu

Diposting oleh Rumah Kopi di 09.18
Ada yang bilang kalau pekerjaan saya itu gampang. Gampang selfie, gampang online, gampang jalan-jalan. Yakali kalau saya anak orang kaya raya. Juragan minyak kenyong-nyong. Apalah. Apalah.

Hadoh! Kalian perlu membaca hal ini sampai tuntas deh! Biar tidak terjerumus dalam fitnah. Namanya bekerja itu tidak enak. Ah ya, apalagi diupah yang nominalnya segede kandang gajah. Majikan mendatangkan pekerja, tentu butuh tenaga kita, kan? Nah, kalau tidak terperas keringatnya ya barangkali air mata kita yang kering. Kesabaran menjalani hal sulit, itulah bentuk kedewasaan. Mengeluh boleh. Menyesali atau meratapi basib, jangan ah!

Saya pribadi, malas menceritakan hal buruk atau semacamnya pada khalayak ramai. WHAT FOR? Emang bisa mengurangi beban? Atau bisa menambah penghasilan! NO WAY

Jadi, selama saya bisa mengubah kesedihan menjadi cita rasa kehidupan yang menyenangkan, kenapa saya mesti memamerkan hal yang tidak enak. Mengapa diratapi terlalu dalam jika yang terjadi hari ini akan menjadi tumpukan kenangan di masa depan.

Kira-kira, apa kamu betah tinggal di gudang? Maksud saya, tinggal di kamar yang notabene merupakan tempat penyimpanan barang tidak berguna? Padahal, banyak kamar yang nganggur. Tapi kalau saya sih, betah. Mending begitu dari pada tidur sekamar dengan pasien. Bernapas aja harus hati-hati. 

Apa kalian tidak sedih, jika setiap makan hanya dijatah. Diambilkan dipiring. Dengan jumlah yang amat sedikit. Kadang hanga sisa-sisa gitu? Saya sih santai saja, asal punya uang saya bisa membeli makanan di luar. Kalau tidak punya uang ya, itung-itung diet. Haha

Apa kalian terima, salah tidak salah tetap disalahkan. Pokoknya ya, dinyinyirin sepanjang hidup kalian di rumah majikan itu. Apa yang kalian lakukan, selalu diawasi. Bukan takut maling bandanya dia. Entah apa untungnya, mencerca orang lain yang dianggapnya tidak sesuai dengan dia (si majikan itu) 

Ah jika disampaikan pasti malah lebih sedih. Tetapi saya bisa sabar menjalaninya. Saya pikir, ini hanya sementara. Bagian dari episode di hidupku. Saya akan menyimpannya untuk dijadikan pelajaran, supaya saya tidak memperlakukan orang lain seperti itu karena sungguh menyakitkan.

Lagi pula, setiap sisi memiliki dua hal. Baik-buruk. Siang-malam. Hujan-panas. Dan lain sebagainya. Nah, saya juga berpikir seperti fenomena alam. Meskipun saya di sini menderita secara batin, tetapi untung saya digaji lebih. Untung saya bisa nyambi kuliah. Untung dan selalu merasa lebih beruntung dari pada orang di bawah saya. Dengan begitu, saya bahagia. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting