Jumat, 05 Juni 2015

Hobi Yang Menghasilkan Materi

Diposting oleh Rumah Kopi di 23.26


Hai, Lalaland. Aku boleh tahu dong, cita-citamu apa? 

Beuh! Kamu mah gitu orangnya. Ditanya gantian nanya. Baiklah. Baik. Aku malas kalau harus berdebat untuk hal yang nggak penting amat, karena waktuku begitu berharga. Cita-citaku ingin tidur pulas setelah menyelesaikan tulisan ini.




Bicara soal waktu, bagi orang-orang yang di otaknya penuh imajinasi, kreatif, produktif, kompetitif, inovatif, fluktuatif, serta banyak tif-tif yang mengikuti, sehari semalam yang terdiri dari 24 jam itu kurang. Serius. Lha wong belajar bikin boneka ini, sampai nggak sempat mandi. ^_^

Ya. Iyalah, orang kreatif itu tidak mengenal kata bosan apalagi jenuh. Mengapa? Karena mereka tahu bagaimana menikmati hidup. Dan misalkan kebosanan atau kejenuhan itu menghampiri (manusia biasa sih, manusiawilah) mereka segera move away dari tempat itu. Dunia itu. Mereka tahu bagaimana menikmati hidup. Nggak ada yang monoton. Bekerja, kuliah, belajar menulis fiksi, membaca buku apa saja (termasuk buku bon, dan juga buku ramalan masa depan hihi), mengadakan spektakuler show (dibaca; ngajak ribut orang terdekat), kencan, shoping, serta masih banyak hal lainnya. Dan keceriaan segera kembali menghampiri. 

Orang kreatif itu pasti ceria. Lebih ngangenin. Tentu saja. Siapa juga yang betah lama-lama dengan orang yang mukanya ditekuk. Suntuk. Maka, kreatiflah! Cerialah. ^_^


Boneka bikinanku ini, KEREN. Katanya Mase sih, begitu. Tapi entahlah? Mujinya setengah-setengah. Setengah kepaksa. Sebab, tadi aku mengacungkan golok di depannya. (out of the box hihi)

Nah, ini adalah hasil belajar tadi. Sesorean. Nggak ada yang istimewa sih. Semua orang pasti bisa membuatnya. Kalau mau belajar. Masalahnya, sebagian orang kebanyakan hobinya nyinyir. Padahal, sudah tahu itu mubadzir. Masih terus dilakukan entah kapan berakhir. 

Paling kesel kalau ada yang suka mengeluh; jenuhlah, bosenlah, meratab-ratab di sosmedlah, atau sok gaya-yaan. Meresa levelnya lebih tinggi dari orang lain sehingga dengan bangganya menyindir, menggosip, atau apalah apalah. Sok gaul. Sok pamer. Sokrates. Sok mangga atuh beralih profesi sana menjadi pawang kecoa, tukang ledeng (benerin kran kamar mandi), jadi ahli listrik (dibaca: ganti lampu) yang akhir-akhir ini sering menghampiri hidupku. 

*aku mah biasa aja. nggak malu. toh nanti, di dunia nyata, begitu kita terjun menjadi ibu rumah tangga, semua itu kembali terjadi. dan tentu saja nggak meroptkan suami.*istriable_blushing*


Oh iya, Lalaland. Mumpung di sini tempatnya curhat tentang apa saja, sekalian aku mau membahas itu, para begoers (mereka yang suka mengaploud video yang nggak jelas). Aduh! Gimana ya, mau diam saja ya, lama-lama gatal juga pengen merukyah mereka. Sadar napa, Mbak!

Yang jualan asbak itu, yang tatonya spidol atau crayon itu, cantik sih, tapi otaknya dipenuhi bulu angsa. Ah, cantikan Mama Dedeh.

Mbak itu upload video yang seolah dia mencerminkan dirinya gaul. Netral. Cuek. Santai. Nggak peduli sama orang lain yang penting dia nggak merugikan siapa-siapa! Aduh, Mbak. Sini tak uleg sama sambel. Enak aja bilang nggak ngerugiin sapa-sapa. Kelakuanmu itu jelas merugikan para Pahlawan Devisa lainnya. Yang bekerja dengan baik. Yang berprestasi mengharumkan bumi pertiwi. Seperti Teh Eulis Komariah, selain tercatat sebagai mahasiswa beliau berkali-kali menjuarai kejuaraan Taichi Master. Nah, kamu itu semacam borok yang menempel di kulit mulus. Karena borok setitik, rusak kulit mulus sebelanga. 

Trus lagi, dia bilang netral, cuek. Uhh! Tunggu dulu! Apaan cuek? Kenapa bikin video lagi yang intinya membahas orang-orang yang menghujatmu. Kalau cuek, ya kamunya nggak perlu bereaksi dong! Ya, kalau kamu nggak pengen dijadikan bola yang dikejar lalu ditendang, nggak usah upload yang begituan. Aduh biyung aku jadi ikutan keder. 

Mending ngomongin cita-cita. Raih Impian Anda Lewat Cara Ini. Artikel yang diambil dari http://www.parenting.co.id/

Yakin rencana dan impian Anda tercapai itu baik, Ma. Tapi hati-hati, jangan sampai keyakinan itu terlalu kuat dan membuat Anda kurang memperhitungkan realitas dan tantangan yang perlu ditaklukkan. Supaya positive thinking Anda tidak sia-sia, seimbangkan juga dengan sedikit negative thinking. 

Gabrielle Oettingen, psikolog dari New York University, memberi tip dalam mencapai cita-cita:

Wish: definisikan impian, harapan dan cita-cita Anda. Tidak usah muluk-muluk, yang sesuai realitas saja dan memang merupakan sesuatu yang betul-betul Anda inginkan.

Outcome: saatnya berpikir positif, tanyakan pada diri Anda, “Jika cita-cita saya benar tercapai apakah outcome atau dampak terbaiknya bagi saya?” Umumnya ini berupa rasa bahagia, bangga, dsb.

Obstacles: setelah membayangkan rasanya berhasil mencapai cita-cita, kembalilah pada kenyataan, saatnya berpikir negatif. Tanyakan pada diri Anda, “Apakah yang menghalangi saya untuk mencapai cita-cita itu?” 

Plan: Setelah berhasil mengetahui halangan dan tantangan Anda, buat rencana untuk mengatasinya.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting