Sabtu, 28 Maret 2015

SONIC OF THE YOUTH

Diposting oleh Rumah Kopi di 20.50




Hari ini lumayan gemesin. Semuanya nggemesin. Sabar. ((kata sabar adalah gusar yang terlontar :v ))

"Kamu nggak beli HP baru?" Pertanyaan itu kurang lebih sama dengan ini, "Kamu betah banget tinggal di luar negeri!"

Pertanyaan itu tidak salah. Hanya saja sedikit mengganggu. Menggaggu dalam arti aku harus berkamuflase lagi menipu diri sendiri dan kembali menyampaikan kalimat klise.

Jadi begini, siapa sih, yang tidak ingin memiliki gadget keluaran terbaru? Siapa ya, yang betah tinggal sama orang lain? Nah, semua dikembalikan lagi dengan keadaan. Beli HP sih, bisa tetapi tanggungan yang menumpuk itu kapan selesainya jika asyik mengikuti setiap keinginan yang muncul seperti fitrahnya perut.

Kautahu? Perut itu setelah diisi makanan enak sampai kenyang, setelah beberapa jam akan lapar kembali. Aku rasa semua keinginan yang lahir atas dasar napsu, tidak akan pernah ada habisnya. Intinya menuruti kesenangan tidak akan pernah terpuaskan sebab perusahaan gadget terus menciptakan inovasi terbaru. Teknologi terus maju sepanjang masa. Sampai kiamat, mungkin. 

Sedangkan manusia itu memikiliki keterbatasan, bukan? Aku tak selamanya muda. Tak selamanya bisa bekerja. Tak selamanya memiliki kesempatan seperti ini. Semua ada masanya. Aku tahu hidup bukan saja untuk mempersiapkan kesejahteraan hari esok. Tetapi juga untuk membahagiakan diri sendiri. Hari ini.

Tapi tunggu dulu! Bukankah membahagiakan diri sendiri tidak harus dengan memiliki HP keluaran terbaru? Buat apa? Biar dibilang gaya? Biar nambah ke-PD-an? Buat apa? Manfaatnya apa? 

Sekarang begini sajalah, lihat ke adaan dulu. Kalau tidak terbentur dengan kewajiban yang lain ya, tidak masalah membeli kebutuhan skunder. Kebutuhan barang yang keberadaanya tidak terlalu penting itu! Nah, fokus dulu ini ditarget 35 jt dalam jangka 4 bulan. Oh, my God! Save me :(

Semua itu merupakan investasiku, kelak.  Lagi pula aku sudah terdidik mendapat apa yang kumau dan lihatlah hasilnya aku sulit bertoleransi atau sekadar memaklumi orang lain jika apa yang mereka lakukan tidak sesuai dengan keinginanku. Lihatlah betapa emosiku sangat kacau. 

Aku adalah calon istri, mama dari anak-anak yang kebutuhannya harus di atas kepentinganku sendiri. Ini bukan klise atau apalah! Tapi aku belajar dari buk e yang memprioritaskan anak-anak dan suaminya. Kalau tidak belajar dari sekarang, nanti malah menyusahkan diriku sendiri dan suami.

Tahan dulu. Sabar dulu. Bukan tidak bisa beli. Melainkan belum bisa beli.

Hidup ini takarannya ada pada diri sendiri. Aku tidak perlu ambil pusing dengan anggapan mereka. Toh paling kalau punya barang baru ya, di"wah" doang. Tapi kalau ujung-ujungnya aku tidak punya sejumlah tabungan maka orang lain akan berkata: "wahahaa begonya. Hasil kerjanya disia-siain" :(





  • Kesuksesan kadang hanya dilihat dari kecukupan materi. Katakanlah mobil, rumah atau kebutuhan sekunder lainnya. Tapi sebenarnya, seseorang dapat dikatakan sukses jika sudah bisa memenuhi kebutuhannya, termasuk kebutuhan jasmani ataupun rohani. Bayangkan jika kebutuhan materi sudah terpenuhi tapi tidak ada kebahagiaan di dalam kehidupannya. Menyedihkan, bukan? Nah, apakah Anda sudah mencapai kesuksesan yang Anda impikan? Sebenarnya keberhasilan seperti apakah yang Anda inginkan?

  • 1.Keberhasilan

    business

  • dari kegagalan

    Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, dan bila Anda ingin berhasil, Anda harus berani gagal. Kegagalan bukan untuk dihindari, tapi harus diraih dan belajar untuk dapat berhasil nantinya. Untuk itu, Anda juga perlu bermental baja.

  • 2.Keberhasilan dalam melakukan perubahan

    Apa pun usaha yang Anda lakukan, resikonya hanya dua: berhasil atau gagal. Jika Anda gagal, masalahnya kembali lagi bagaimana mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Seseorang yang ingin sukses tentu akan bangkit dan belajar dari kesalahannya.

  • 3.Keberhasilan dari ketekunan berusaha

    Beberapa orang memang bisa mendapatkan kesuksesan seperti durian runtuh. Tapi ketika terjun ke dunia yang sesungguhnya, Anda akan bertemu orang-orang sukses dari berbagai latar belakang. Ini menunjukkan bahwa status sosial, usia, maupun pendidikan tidak selalu berhubungan dengan keberhasilan. Ketekunanlah yang akan mengantarkan Anda pada keberhasilan.

  • 4.Keberhasilan mensejahterakan keluarga

    Dalam kehidupan berkeluarga, kesuksesan seseorang dapat dilihat bagaimana ia membahagiakan anak-istrinya secara lahir batin. Adakalanya kesuksesan sering membuat seseorang jauh dari keluarga karena waktunya habis untuk pekerjaan atau usahanya. Waktu yang berkualitas bersama anak dan istri dilewatkan demi mengejar karier dan usahanya. Padahal mungkin keberhasilan yang diidamkan keluarganya adalah keseimbangan antara materi dan rohani.

  • 5.Keberhasilan yang bermanfaat bagi orang lain

    Idealnya, keberhasilan Anda dapat memberikan pengaruh positif kepada sesama, terutama mereka yang selalu ada saat Anda berusaha meraih keberhasilan dan menemani Anda belajar dari kegagalan.

    Setiap orang berhak meraih kesuksesan, tetapi kenyataannya tidak semua orang mau 'membayar harganya'. Tekad dan kemauan yang gigih dibutuhkan untuk melewati proses meraih kesuksesan yang terkadang melelahkan dan menyakitkan. Ingatlah bila Anda telah meraih kesuksesan yang Anda idamkan, semua itu juga dimaksudkan untuk memberikan kebahagiaan terhadap keluarga mau pun orang lain yang telah mendukung Anda selama ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rumah Kopi Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting